Friday 5 May 2023

Tadabur Qur'an Bersama Kelas Qur'an Journaling

 


Di bulan Ramadan kemarin ada kegiatan baru yang bikin aku semangat, yaitu Qur'an journaling. Apa itu Qur'an Journaling? Dalam sesi kelas Qur'an Journaling yang dilaksanakan 8 kali selama Ramadan ini, kami belajar mendalami atau mentadaburi Al-Qur'an dengan makna dan merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kelas ini merupakan inisiasi dari Miss Fya yang menjadi mentor kami yang dimulai jam 9 pagi setiap hari Senin dan Rabu. Sebagian besar pesertanya adalah peserta kelas tahsin Al-Fatihah dan Juz Amma kemarin, tetapi ada juga teman-teman yang baru bergabung di kelas ini. Ada beberapa surat yang kami tadaburi, antara lain, Surat Al-Ikhlas, An-nas, Al-Fil, Al-Insyirah, Adh-Dhuha, Asy-Syams, Al-Waqiah, dan Luqman. 

Apa saja sih yang dibahas selama Qur'an Journaling? Wah banyak banget! Sebelum mulai journaling, kami membaca bersama-sama surat yang akan dibahas, kemudian Miss Fya mereview tentang pembahasan tajwid, lalu kami membahas makna terjemahan surat, menuliskan ayat pilihan dalam journal beserta terjemakan dan refleksinya, dan yang terakhir kami saling sharing tentang refleksi ayat tersebut yang berkaitan erat dengan pengalaman kami dalam kehidupan sehari-hari. 

Selama sharing refleksi kami bergantian bercerita. Masya Allah, selalu ada insight baru dan hikmah yang kami dapatkan dari cerita Miss Fya dan teman-teman lainnya. Bahkan tak jarang kami sampai meneteskan air mata dan hati terasa hangat saat menyadari betapa satu ayat jika kita tadaburi dan refleksikan ternyata dapat bermakna luas dan dalam. Hal ini semakin meyakinkan kami bahwa batapa banyak sekali pelajaran berharga dan petunjuk hidup dalam Al-Qur'an jika kita mau mempelajarinya untuk kemudian diamalkan. 

Contohnya saat membahas surat Al-Ikhlas pada pertemuan awal. Pada saat itu kebetulan aku sedang galau dan ada masalah yang rasanya mengganjal di hati. Ketika membahas ayat ke-2 pada surat Al-Ikhlas, tiba-tiba rasanya hati ini tenang, karena "Hanya Allah lah tempat tujuan segala kebutuhan dan permintaan." Allah mengingatkan dengan ayat ini bahwa kita harus meminta tolong pada Allah. Terkadang meminta tolong pada manusia memang membuat kecewa dan tak semua orang juga berkenan menolong. Aku diingatkan kembali bahwa Allah yang bisa menggerakkan hati orang, mengubah hal-hal yang tak mampu kita ubah karena berada di luar kemampuan kita, dan pertolongan Allah itu selalu dekat bahkan melalui hal-hal yang tak kita sangka. Ketika bercerita tentang refleksinya aku pun tak dapat menahan tangis, air mata ini keluar begitu saja di sela-sela ceritaku. Namun setelahnya rasanya plong. Hatiku hangat dan full. Kisah hikmah dari teman-teman pun juga mendamaikan hati ini. Tak hanya di pertemuan pertama saja, tetapi di setiap pertemuan masing-masing peserta menceritakan hikmah dan pengingat yang membuat kita tersadar sekaligus mendamaikan hati. 

Rasanya 1 jam berlalu dengan cepat, rasanya 1 jam kurang, dan kami melanjutkannya via WA grup. Senang sekali rasanya berada dalam circle ini bersama sisterfillah sholihah. Tak ada yang menghakimi daat bercerita, tak ada yang membanding-bandingkan atau adu nasib, dan tak ada yang saling berkompetisi. Semua saling mendengarkan, memahami dan saling support. Memiliki teman-teman yang sama-sama senang belajar Al-Qur'an memberi kita perasaan tenang dan nyaman. Ini pun juga termasuk rezeki. Bisa mencari ilmu sekaligus berkumpul bersama orang-orang yang mencintai Al-Qur'an. Semoga bertemu lagi di kelas lanjutan Qur'an Journaling dan bersama-sama menggapai Ridho dan Jannah Allah SWT. Aamiin YA Robbal'alamiin. 





No comments:

Post a Comment