Tuesday 16 May 2023

Senangnya Naik Kereta Api Lagi

 Pengalaman naik kereta lagi setelah 4 tahun lebih tidak naik kereta membuatku merasa katrok sekaligus excited. Betapa tidak, dalam kurun waktu tersebut ternyata ada banyak hal yang berubah dan menjadi lebih efisien. Contohnya untuk pemesanan tiket kereta api lokal, dulu ketika aku masih sering wira-wiri, Surabaya-Jombang-Malang pembelian tiketnya harus melalui loket di stasiun. Bisa dipesan beberapa hari sebelumnya dengan membawa KTP calon penumpang. Namun sekarang kita bisa memesannya via aplikasi KAI access dan untuk pemeriksaan tiket hanya menunjukkan scan barcode yang ada di aplikasi. Bisa juga dicetak secara mandiri di mesin pencetak otomatis di ruang tunggu stasiun. Untuk pemesanan tiket ke Surabaya PP hari Rabu, 10 Mei 2023 lalu, sahabatku Pipit yang memesankannya dan menjelaskan padaku tentang sistem baru tersebut. Sepertinya ini adalah berkah pandemi agar orang-orang tidak berjubel saat mengantri membeli tiket maupun pengecekan tiket di pintu masuk peron. Aku seperti manusia goa yang kembali melihat sinar matahari hahaha. Kesibukan pekerjaan, kehamilan, dan pandemi sukses membuatku tidak bepergian jauh dengan kereta api. 

Jadwal keberangkatan kami dengan kereta Dhoho Penataran jam 6 pagi membuatku harus bersiap-siap dan bangun sebelum subuh, setelah beberapa kali terbangun, dan ternyata aku bangun sebelum alarm berbunyi. Kami tiba di stasiun sebelum jam 6 dan memang benar aku tidak lagi menemukan loket tiket dan antrian yang mengular seperti dulu. Setelah tiket kami dipindai, kami menunggu kedatangan kereta menuju Surabaya. Ternyata sebelum kereta datang, semua petugas stasiun melaksanakan apel pagi yang dipimpin oleh kepala stasiun. Sesenang itu aku melihat aktivitas pagi yang sudah mulai sibuk. Ya kali biasanya diriku pagi-pagi masih di rumah dan keluar hanya untuk berbelanja hehe. 



Suasana di kereta api yang begitu kurindukan, benar-benar rasanya seperti bertemu dengan kawan lama. Mengingat dahulu aku naik kereta api seminggu sekali. Aku dan Pipit asyik mengobrol sepanjang perjalanan sambil memandangi pemandangan di luar jendela. Padahal sebenarnya aku juga mengantuk, tapi rasanya sayang melewatkan momen tersebut. Kulihat beberapa orang berdiri karena tak mendapat tiket tempat duduk. Lalu ada ibu-ibu yang menggendong bayinya sambil membawa tas yang berdiri. Seorang perempuan muda di depanku sepertinya mahasiswa menawarkan tempat duduknya untuk ibu tersebut. Melihat hal tersebut selalu membuat trenyuh dan percaya bahwa kebaikan masih banyak di sekitar kita. Padahal di sebelahku ada laki-laki yang masih muda juga tetapi tidak bergeming dan malah main game dari ponselnya. Baiklah, kebaikan memang tidak melihat gender seperti bahwa laki-laki yang harus berkorban, kembali lagi kebaikan itu soal kemanusiaan masing-masing orang, Nyatanya perempuan malah lebih bisa peduli dan berempati dengan perempuan lainnya. Semoga Allah membalas kebaikan mbak yang memberikan kursinya tadi pada ibu tersebut, walaupun aku paham sepertinya dia juga mengantuk karena terlihat memejamkan mata sebelum ibu tersebut naik. Inilah yang aku suka dari naik transportasi umum. Melihat fragmen sisi kehidupan manusia dalam perjalanan. 

Kami sampai di Stasiun Gubeng jam 9 lebih seperempat. Aku cukup heboh juga dengan kondisi stasiun gubeng baru yang sudah direnovasi. Lebih bagus dan banyak fasilitasnya. Salut untuk KAI. Akhirnya aku dan Pipit memutuskan untuk makan di gerai makanan siap saji di stasiun gubeng baru sambil menunggu waktu untuk melanjutkan perjalanan ke IFI. Pelatihan kami di IFI dimulai jam 1 siang.Untuk sesi pelatihan akan aku ceritakan di postingan terpisah. Sebenarnya kami berencana untuk jalan-jalan dulu, tetapi hawa panas Surabaya membuat kami mager dan enggan meninggalkan gerai yang nyaman dan ber-AC, hehehe. Ada banyak gerai di sana, seperti roti, gelato, alfamart, cafe, dan juga ada live music performance. Musolanya juga terlihat bersih dan terang. Ternyata di pintu keluar juga sudah ada grab point, jadi kita tak perlu repot-repot keluar stasiun, Sudah ada yang mengoordinir dari pihak grab yang bekerja sama dengan stasiun. Namun kita perlu menyiapkan uang untuk biaya parkir. 

Pulangnya kami naik kereta yang sama, jam setengah 6. Penumpang di ruang tunggu maupun peron sudah antri dan berjubel. Kami bersegera naik dan tak lama kemudian kereta pun berangkat. Cepat sekali! Setelah sampai di tempat duduk, aku segera menunaikan salat maghrib, Alhamdulillah tadi masih ada wudu sehingga tidak repot untuk wudu lagi. Setelah itu aku dan Pipit menyantap makan malam yang kami dapatkan dari IFI tetapi kami tidak bisa melihat pemandangan di luar jendela karena sudah gelap. Beberapa penumpang juga terlihat tertidur karena kelelahan, beberapa lagi sedang sibuk ngobrol dan interview dadakan oleh ibu-ibu. 

Sesampainya di stasiun Malang Kota Baru aku dan Pipit mengambil jalan keluar di sisi yang baru direnovasi karena aku sangat penasaran bagaimana bentuk stasiun yang baru. Ternyata sangat bagus dan bersih. Ada eskalator untuk naik dan turun. Wah ini sangat memudahkan bagi penumpang yang membawa koper dan barang yang banyak. Bentuknya seperti di mall. Kemudian dari atas kita bisa melihat jalanan dan rel di bawah. Keren. Untuk fasilitasnya juga tak kalah menarik. Sudah ada ruangan kesehatan dan ruang laktasi yang bersih. Toiletnya pun juga bersih dan bagus, Sudah seperti di hotel dan Mall lah. Di ruang tunggu juga disediakan playground untuk anak-anak. Seneng banget deh stasiun sudah jadi ruang yang ramah anak-anak. Sayangnya saat itu sudah malam dan sepi. Toko-toko oleh-oleh yang ada di sisi pintu keluar juga sudah tutup. Ruang tunggu di luar juga nyaman dengan pemandangan yang asri, grab point yang memudahkan akses transportasi, dan tentunya hawa Kota Malang yang sejuk siap menyambut para penumpang yang turun dari kereta api luar kota. 







No comments:

Post a Comment