Thursday 30 March 2023

Kunjungan Museum Zoologi Bersama RAMA

 Minggu, 5 Maret lalu, aku mengajak anakku untuk mengikuti kegiatan kunjungan museum zoologi bersama RAMA (Read Aloud Malang Raya). Museum zoologi Frater Vianney berlokasi di Jl. Mahameru VE 7 Tidar No.10, Doro, Karangwidoro, Kec. Dau, Kota Malang, Jawa Timur 65146   https://goo.gl/maps/1Y61tJweJUfQJXnu7  Cukup jauh jaraknya dari rumah kami dan saat itu kami datang agak terlambat, untungnya pas datang pas foto bersama sebelum memulai tour de musee hehehe.


Setelah itu, kami memasuki museum dengan dipandu oleh guide sehingga kami tak hanya melihat-lihat koleksi museum saja tetapi juga mendapatkan informasinya tentang koleksi satwa yang diawetkan tersebut. Namun sayangnya sebagai emak-emak yang riweuh dengan anak-anak yang ingin lari sana-sini dan mendokumentasikan momen, aku kurang bisa maksimal mendengarkan penjelasannya. Ada banyak sekali koleksi satwanya, seperti kerang, tulang ikan pari, harimau, singa, elang, ular, penyu, iguana, rusa, dan sebagainya. Anak-anak sangat senang karena bisa melihat satwa dari dekat. Mereka terkesima dengan satwa berukuran besar yang sangat jarang ditemui di kehidupan sehari-hari dan biasanya hanya ditemukan di buku ataupun video.  Museum ini terdiri dari 2 lantai. Lantai 2 areanya lebih luas dan dapat digunakan untuk pembelajaran karena ada juga beberapa kursi lipat yang bisa digunakan seperti dalam kelas. Wah sangat menarik ya belajar biologi langsung di museum ini. Azkiya sangat excited melihat - lihat koleksi satwanya. Senang sekali bisa mengenalkannya meskipun belum belajar secara detail, ia bisa menyebutkan nama-nama hewan yang ada di sana. Anak senang, ibu juga senang. 








 







Setelah puas berkeliling museum, kami menuju ke kandang ular kobra dan iguana. Kali ini yang asli dan masih hidup lho. hmm.. nggak difoto karena enak merinding hehehe. Anak-anak malah penasaran dan ingin memegang iguana yang dipegang oleh guide kami. Azkiya kelihatannya penasaran tapi dia mah takut nggak berani memegang iguananya. 

Kemudian kami menuju taman. Iya di sana juga ada taman rumput dengan pohon-pohon pinus dan beberapa permainan anak. Para panitia sudah mempersiapkan alas duduk dan menata makanan. Wah banyak sekali hidangan saat itu, ada aneka kue, lauk, sayur, buah, kerupuk, dan minuman. Yeayyy we're ready for picnic! Azkiya sangat senang karena baru kali ini ia piknik as she said "pimik" hahaha. Tak hanya menikmati hidangan yang dibawa oleh para peserta playdate siang itu, kami juga mendengarkan cerita yang dibawakan oleh Kak Ririn tentang seekor monyet dan makanannya yaitu pisang. Kak Ririn keren banget deh read aloudnya. Anak-anak sangat terkesima dan senang sekali. Tak hanya membacakannya saja tetapi Kak Ririn juga berinteraksi dengan para audiens yang membuat kami jadi semakin bersemangat. Seru banget pengalaman read aloud sambil piknik ini. Setelah sesi read aloud selesai ada juga sesi kuis dan perkenalan para member. Anak-anak asyik bermain dan makan kue. Acara siang itu ditutup dengan makan bersama. Masya Allah nikmat banget memang. Apalagi udaranya juga sejuk dan suasananya rindang. Semua makanan terasa enak dan suasana pun lebih guyup. Anak-anak juga senang bisa berlarian di atas rumput. What a lovely experience. Terima kasih Read Aloud Malang Raya. 



Tuesday 28 March 2023

Kelas Tahsin Juz 'Amma


 

Alhamdulillah..akhirnya kami bisa lanjut ke kelas tahsin Juz Amma dan menyelesaikannya meskipun aku harus izin 1 kali meeting karena bersamaan dengan undangan acara francophonie. Masya Allah..beruntung sekali bisa belajar membaca surat - surat pendek di Juz Amma dengan benar. tentunya masih bersama dengan Miss Fya dan teman-teman kelas tahsin Al-Fatihah. Ada sekitar 10 orang dalam kelas ini. Ada 4 meeting selama 2 minggu, yaitu pada hari Senin dan Rabu pagi dan 1 meeting untuk tes hafalan. Berada di kelas ini bersama para sisterfillah membuatku bersemangat dan termotivasi untuk terus belajar dan memperbaiki bacaan.


Di kelas ini kami belajar tajwid, menirukan ayat yang dibaca, tahsin satu per satu. Surat yang kami pelajari antara lain, An-nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Fiil, Al-Insyirah, Adh-Dhuha, dan Asy-Syams. Target akhir dari kelas tahsin ini bukan hanya sekadar membaca dengan benar saja tetapi juga dapat menghapal surat-surat tersebut. Wow,,challenging!. Alhamdulillah aku sudah hapal untuk surat-surat tersebut kecuali Surat Asy-Syams. Ternyata cukup panjang juga. Miss Fya juga selalu sabar membetulkan bacaan kami yang kurang tepat, baik tajwidnya, makhorijul hururfnya maupun panjang pendeknya. Dan seperti kemarin kami juga mendapat jurnal untuk evaluasi. 


Menjelang sesi terakhir, aku berusaha untuk menghafalkan Surat As-Syams menggunakan Al-Qur'an terjemahan per kata dan berwarna. Namun rasanya cukup sulit apalagi ayat 10 ke atas. Ayatnya mirip-mirip dan panjang-panjang.  Akhirnya tiba saat tes hafalan di tanggal 20 Maret. Tes hafalan dilaksanakan satu per satu dengan teknik sambung ayat dan melengkapi ayat yang hilang. Masya Allah ..deg-degan banget rasanya. Satu per satu ayat yang kami pelajari keluar dan Alhamdulillah aku bisa menjawab namun pada saat sambung ayat Surat Asy-Syams ternyata dapat yang ayat 10 ke atas. Ya Rabb..nge-blank! Perasaan belum ada 30 menit tadi masih proses menghafal kok ya pas tes menguap semua. Hiks! Alhasil ada 1 soal yang tak terjawab dalam tes tersebut. Emang harus banyak latihan dan menghafal. Semoga Allah mudahkan kita semua untuk belajar, menghafal, memahami dan mengamalkan Al-Qur'anul Karim. 


Sunday 26 March 2023

Refleksi 32 Tahun

 24 Maret 2023, 2 Ramadan 1444 H. adalah hari di mana aku mengenang kembali tentang hari lahirku. Memang tak ada perayaan atau pun kejutan. Namun inner peace yang aku rasakan dan ucapan selamat serta doa-doa dari Ibu, saudara, dan sahabat-sahabatku membuat hatiku hangat. That was beyond I expected. Istimewa buatku bukan tentang kadonya tetapi tentang sesuatu yang tampak seperti kebetulan (serendipity).  



Aku teringat bahwa aku lahir di bulan Ramadan dan saat ini pengulangan itu terjadi lagi. Bulan Maret kali ini bersamaan juga dengan bulan Ramadan dan jatuh pada hari Jumat dan hujan deras. Masya Allah. I felt so blessed. Doa-doa dan harapan dipanjatkan. Berharap oleh mengijabah doa-doa baik sahabat-sahabatku dan membalas kebaikan-kebaikan mereka dengan kebaikan ynag lebih besar. Malam hari sebelum tanggal 24, aku mengikuti salat tarawih di mushola dekat rumah. Alhamdulillah aku merasa terharu karena ini adalah tarawihku pertama di mushola sejak memiliki bayi. Terakhir tarawih berjamaah adalah saat aku mengharapkan kehamilan di tahun 2019, dan Alhamdulillah tak lama kemudian aku hamil dan tahun ini bayiku sudah bisa aku ajak tarawih. Pertama kalinya mengajak Kiya tarawih rasanya cukup deg-degan. Khawatir dia bosan dan menangis. Namun ternyata ia sangat enjoy, sambil makan snack, menirukan gerakan salat, dan bermain bersama teman sebayanya. Nggak ada rewel seperti malam sebelumnya karena siang tadi ia sudah cukup tidur sehingga setelah tarawih ia belum mengantuk, malah masih sempat ikut berbelanja. Masya Allah tabarakallah. 

pesan dari ibu

32 tahun tak lagi membuatku berharap ada kejutan, kado istimewa, perayaan makan di luar, atau pun berharap semua orang memberiku selamat. Ternyata usia 32 tahun mengajarkanku tentang inner peace, mindfullness, kesederhanaan, less expectation, dan acceptance. Di usia ini, inner peace atau ketenangan dalam hati adalah sebuah nikmat yang berharga. Bisa bersilatuahmi dengan keluarga, tetangga, dan sahabat yang walaupun tak banyak tetapi baik hati. Quality over quantity. Mindfullness membuatku merasakan dengan sadar apa yang aku lakukan. Tidak terburu-buru dan bisa memaknai setiap kejadian dengan baik. Kesederhanaan mengajarkanku bahwa masih banyak orang-orang yang memerlukan bantuan kita. Tak ada salahnya juga untuk lebih ealistis dengan mengutamakan kebutuhan yang mendesak alih-alih membeli sesuatu yang masih bisa ditunda nanti. Kita tidak sedang mengejar momentum karena memontum itu kita sendiri yang mengusahakannya. Less expectation mengajarkanku bahwa tak perlu kita berharap pada manusia yang seringnya berujung kecewa bila tak sesuai dengan harapan kita. Hanya berharap dan bergantung pada Allah yang tak akan pernah mengecewakan kita. Dan acceptance mengajarkanku bahwa kita harus menerima takdir yang Allah gariskan dengan lapang dada. Menerima apa yang ada pada diri dan berusaha untuk menjadi lebih baik daripada hari sebelumnya. 

Semoga di sisa hidup yang makin berkurang ini membuatku lebih baik, lebih bermanfaat, dan lebih sabar. Di hari ini pun aku berusaha untuk struggle menyelesaikan apa yang aku mulai. Alhamdulillah Allah beri kemudahan untuk menyelesaikan hutang puasaku sebelum puasa Ramadan dan menyelesaikan 12 meeting video bahasa Arab (yang aku simak secara procrastinating) dan mengerjakan 4 evaluasi sebelum portalnya ditutup tanggal 26. Oh ya aku juga menyelesaikan ujian tahsin di hari senin lalu dengan susah payah menghapal surat Asy-Syams tetapi pada saat tes malah blank. Namun demikian secara garis besar surat-surat lainnya, Alhamdulillah lancar dan kholas. 

Oh, ya aku juga mendapat gambar kiriman dari Cemara yang cute dan sweet banget.  

Terima kasih Ya Allah untuk kehidupan ini dan untuk semua harapan dan doa baik. 

doodle gift from cemara



Tuesday 21 March 2023

Refleksi Hari Dongeng

Setiap tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng. Sejujurnya aku juga tak terlalu ingat hingga kemudian ada postingan dari telegram KLIP yang mengingatkanku. Biasanya peringatan Hari Dongeng identik dengan adanya kompetisi mendongeng atau festival dongeng untuk anak-anak yang diadakan oleh komunitas-komunitas mendongeng atau literasi. 


Mengenal dongeng merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan literasiku. Berawal dari saat kecil ibu membelikanku buku-buku dongeng anak yang lucu berbentuk dan bergambar istana. Di dalamnya terdapat 12 judul buku berukuran imut yang sangat pas dalam genggaman anak-anak. Ceritanya kebanyakan berasal dari dongeng dan cerita rakyat dari Eropa. Aku menyadari setelah mempelajari di saat kuliah kajian sastra anak, dan itu merupakan salah satu mata kuliah favoritku dan tentunya bersama dosen favoritku, Madame Rosana. Selain menjadi dosen, beliau juga menjadi penerjemah buku anak. Kebayang kan menjadi penerjemah buku cerita anak bukanlah hal yang mudah karena kita harus menerjemahkan dan menyusun kata-kata yang dapat dipahami oleh anak. Nah, dalam kumpulan buku dongengku tadi, salah satunya ada cerita tentang Kucing Bersepatu Boots, dan akhirnya dongeng itulah yang menjadi obyek skripsiku 10 tahun yang lalu. 


Ada banyak manfaat yang aku dapatkan saat membaca dongeng, antara lain : mengembangkan daya imajinasi, mendapatkan pesan moral, menikmati karya sastra dengan bahasa anak, dan memperkaya kosa kata. Beberapa orang ada yang kontra dengan pembacaan dongeng karena katanya dapat membuat anak terlalu berkhayal tentang hal-hal yang tidak logis dan realistis. Menurutku, hal tersebut dapat diimbangi dengan pembacaan karya sastra yang realistis atau melakukan observasi sosial. Hal tersebut nantinya akan memunculkan diskusi yang menarik antara orang tua dan anak maupun guru dan siswa. Memang tak dapat dipungkiri dalam suatu fase, aku merasakan cinderella syndrom. Kalau tidak salah adalah persepsi kita tentang menemukan pasangan hidup yang menginginkan seperti halnya dalam dongeng cinderella bertemu dengan sosok prince charming yang perfect kemudian menikah dan hidup bahagia selamanya. Padahal, dalam kenyataan tak seperti itu kan? Lalu muncul celetukan, kehidupan tak seindah di negeri dongeng. Namun demikian, bagiku manfaatnya terasa lebih banyak daripada dampak negatifnya karena selalu ada hal-hal baik dan moral value yang bisa kita petik dalam cerita-cerita dongeng. 



Di tahun ini aku mencoba mengikuti sebuah grup menulis dongeng yang dikoordinatori oleh mentorku saat mengikuti kelas bunda cekatan batch 3 lalu. Alhamdulillah walaupun aku tak melanjutkan ke bunda produktif tahun ini , aku masih bisa mencoba produktif dengan mempraktikkan ilmu selama mentorhip bunda cekatan kemarin. Aku mengikuti grup menulis antologi dongeng dengan tema Dongeng Hutan Ajaib oleh Penerbit Wonderland Publisher. Aku senang akhirnya bisa merampungkan naskahku yang ide dan penulisannya dadakan kayak goreng tahu bulat di hari Sabtu lalu (H-1 Deadline). Kemudian dari Mbak Anggita memberikan masukan dan revisi. Alhamdulillah jadi nambah ilmu dan jam terbang dalam menulis antologi. Semoga proses produksi berjalan dengan lancar hingga bisa diterbitkan nantinya. Tak sabar untuk membacakan Kiya dongeng tulisanku sendiri. 


Selamat Hari Dongeng ! 

Tuesday 14 March 2023

Belajar Bahasa Arab Lagi




 Bulan Februari lalu aku melihat adanya pemberitahuan di IG tentang kelas bahasa arab gratis di Rumaysho academy. Aku pun bersemangat dan tak lupa untuk sering-sering mengecek info postingan akun tersebut agar tak ketinggalan. Akhirnya setelah kelas dibuka, aku pun mendaftar di webnya dengan nama kelas Durusul Lughoh. Mengapa aku tertarik untuk mengikuti kelas bahasa arab lagi? Aku tambahkan kata lagi karena memang sebelumnya, pada saat mengaji di TPQ aku pernah belajar bahasa arab dan pada saat SMA kelas X juga mendapat pelajaran bahasa arab namun hanya sebentar. Walaupun demikian aku masih kurang bisa mengaplikasikannya dan banyak kosa kata yang lupa. Kadang aku merasa malu, aku bisa mengajar bahasa asing lainnya namun aku tak paham dengan bahasa arab yang merupakan bahasa Al-Quran. Aku berharap dengan belajar bahasa arab aku bisa lebih memahami dan mendalami Al-Quran dengan lebih baik. Selain itu aku juga ingin bisa mengajarkannya untuk anakku karena aku berencana untuk mendaftarkannya ke sekolah yang nantinya mengajarkan bahasa arab juga. Terlebih lagi sebagai salah satu persiapan untuk ibadah umroh/haji ke tanah suci. Aamiin Ya Robbal`alamiin semoga bisa terwujud suatu hari nanti.


Aku mengira pembelajaran tersebut via zoom, ternyata digrupkan dalam telegram dan diikuti oleh ribuan orang. Pembelajaran diberikan secara mandiri dengan rekaman youtube per pekan ada 3 rekaman, masing-masing berdurasi sekitar 45 menit. Setelah itu nantinya akan ada evaluasi di web. Pada pelajaran pertama dan kedua aku sangat bersemangat. Menyimak penjelasan ustaz M. Abduh Tuasikal sambil mencatat. Alhamdulillah penjelasan beliau sangat mudah dipahami karena diberikan dari dasar dan secara bertahap. Sambil praktik menirukan lalu mencatat dan berlatih. Aku pun juga sekaligus berlatih untuk menulis dengan huruf arab lagi. Tulisanku terasa kaku dan aku merasa kurang bagus tapi nggak masalah yang penting dilatih agar terbiasa. 


Menginjak untuk menyimak materi ke-3 rasanya berat sekali. Bukannya berat karena tidak mau belajar, keinginan untuk belajar itu selalu muncul tetapi waktu dan kesempatan untuk menyimak selalu dikalahkan oleh kesibukan lainnya atau iklan dari duo fans ku di rumah. Hahaha. Kesempatanku untuk fokus adalah saat tengah malam atau pagi-pagi sebelum anakku bangun. Kadang juga rasanya sudah lelah. Hmmm…padahal waktu belajar sangat fleksibel. Hari ini Alhamdulilah aku bisa melanjutkan menyimak pelajaran ke-3 dan di awal pembelajaran ustaz seakan tahu bahwa salah satu santri online nya ini mbeler. Beliau mengingatkan bahwa mempelajari sesuatu itu tak boleh setengah-setengah. Harus tuntas dan bertahap. Jangan menghabiskan waktu untuk mengulang-ulang kelas yang sama. Kadang aku merasa tidak punya waktu, sebenarnya bukannya kita tak punya waktu, melainkan kita yang kurang bisa memenej waktu dengan baik. Akhirnya ketinggalan seperti aku. Padahal admin sudah membagikan materi hingga pelajaran ke-12 dan sudah harus mengerjakan 4 evaluasi. Namun aku belum mengerjakan evaluasi sama sekali. Di grup tele sudah ramai sekali. Alhamdulillah kami masih diberi tenggat waktu untuk menyimak dan mengerjakan sampai tanggal 26 Maret. Setelah itu akan dilanjutkan lagi dengan pelajaran ke-13. Bismillah..semangat mengejar ketinggalan untuk belajar. Semoga dimudahkan oleh Allah untuk menyelesaikan dengan baik apa yang aku mulai. Aamiin. 

Wednesday 8 March 2023

Painting and playdate

Hari minggu, 26 Februari aku dan sahabatku, Irfa janjian ketemuan di Rilo cafe and space yang terletak di polinema. RILO Coffee and Space

https://maps.app.goo.gl/EJnJ6yEKWKQnm8YM9 

Kata Irfa di cafe ini menyediakan sarana untuk melukis, bagus banget buat anak-anak belajar melukis. Kami pun akhirnya bertemu walaupun aku terlambat banget karena kiya bangun siang dan jalanan cukup macet karena harus bawa mobil akung yang mau dikembalikan ke bareng. Irfa dan anak-anaknya, Leoni dan Elina sudah sejak jam 9 di sana, sedangkan aku dan rombongan sirkus baru sampai jam setengah 11. Aigoo ..parah banget!  


Kesan pertama saat memasuki cafe ini, menarik. Sejuk dan nyaman. Sayangnya kursi yang kami gunakan di meja besar terlalu kebesaran, atau ruangannya yang terlalu sempit. Hehehe. Namun tata ruangnya cukup menarik dan keren. Untuk melukis, Kiya mendapat sebuah papan dari karton tebal berwarna putih. Untuk kuas dan catnya kami dipersilakan mengambil sendiri. Kiya pun asyik melukis seperti saat di rumah. Ia celupkan kuas ke dalam cat dan menyapukan aneka warna dengan percaya diri. Ia terlihat menikmati suasana dan prosesnya meskipun ia belum bisa menggambar suatu bentuk. 





Sedangkan aku dan ayahnya memesan kopi dan minuman mangga yang enak banget. Harganya pun masih terjangkau, standarlah untuk cafe-cafe pada umumnya. Aku dan Irfa pun ngobrol sambil mengawasi anak-anak. Seru banget. Oh ya untuk anak-anak ternyata juga mendapat bonus donat gula. Lumayan lah untuk snack. 





Menjelang duhur, Leoni dan Elina mulai bosan dan meminta pulang. Kiya sepertinya juga sudah ingin keluar dan main. Kami pun mengantar Irfa dan anak-anaknya pulang. Sesampainya di rumah Irfa, kiya tidak mau pulang,malah nangis,  dan minta masuk. Ternyata dia ingin main bareng Leoni dan Elina. Mereka bertiga pun akhirnya bermain bersama. Lucu dan menggemaskan. Seru banget ternyata melihat mereka berinteraksi. Kiya pun sudah bisa  nyaman dengan mereka. Memang sih dulu saat pertama kali ke sini, kiya masih malu-malu. Alhamdulillah banyak kemajuan ya untuk social skillnya. Kami main di rumah Irfa cukup lama, sekitar 2,5jam. Saat pulang pun sepertinya bocil-bocil masih belum rela berpisah. Kiya bahkan sampai menangis dan akhirnya ketiduran di mobil dalam perjalanan pulang. Wah seru banget ya painting dan playdatenya. 




Tuesday 7 March 2023

Belajar Digital Parenting


Sabtu, 25 Februari 2023 lalu aku mengikuti acara seminar yang berjudul "Digital Parenting." Acara ini diadakan oleh Hijab Mom Community Malang di Umm Al-Qura dan mengundang Mbak Mawar Firdausi sebagai pemateri. Aku mengenal mbak Mawar karena sesama member IP Malang Raya. Aku juga sering melihat postingan Mbak Mawar di instagram sebagai ibu dari 5 orang anak. Keren dan inspiratif.

Sayangnya aku ketinggalan acara dari awal dimulai karena aku datang terlambat. Cukup ruwet memang saat pagi itu sehingga rasanya belum berangkat saja rasanya aku sudah capek. Syukurlah saat aku tiba, ternyata belum lama dimulai sehingga aku tidak terlalu tertinggal banyak.


Mbak Mawar menjelaskan tentang tipe-tipe parenting melihat dari dampak penggunaan gadget untuk anak-anak. Ada orang tua yang benar-benar melarang anaknya menggunakan gadget dan ada yang memperbolehkan dengan durasi yang sesuai anjuran IDAI untuk usia-usia tertentu. Memang penggunaan gadget untuk anak-anak rawan sekali karena banyak konten yang tidak sesuai dengan usia anak, selain itu juga ada dampak radiasi pada mata dan juga kepribadian anak jika terlalu lama terpapar gadget. Bahkan bagi balita juga dapat menyebabkan tantrum dan speech delay. Oleh karena itu orang tua perlu mengawasi dan memenej penggunaan gadget untuk anak, misalnya menggunakan gadget hanya saat weekend. 


Namun demikian, kita tak dapat memungkiri selain ada dampak negatif, penggunaan gadget juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beliau mencontohkan dengan penggunaan google lens dalam melakukan pengamatan tumbuh-tumbuhan, bunga, dan hewan saat eksplorasi bersama anak-anak di taman. Orang tua dan anak bersama-sama belajar. Selain itu juga terdapat berbagai games dan video yang juga bermanfaat untuk pembelajaran anak, misal tentang coding, strategi, atau phonic bagi balita. 

Hal yang dapat disimpulkan adalah bahwa kita sebagai orang tua juga harus mengikuti perkembangan dunia digital agar kita dapat mengawasi dan memfilter apa saja konten yang baik dan tidak baik untuk anak. Sebagai orang tua kita juga harus memberi contoh yang baik dengan tidak terlalu sering dan lama menggunakan gadget saat membersamai anak. Peranan orang tua dalam memberikan ketegasan penggunaan gadget juga penting agar anak dapat memiliki kontrol diri yang baik dan tidak mudah tantrum. 



Acara ini ditutup dengan make up class dari wardah sebagai sponsor dengan demo make up untuk sehari-hari. Selain itu juga ada banyak stand bazaar makanan, minuman, dan periksa mata. Tentu saja yang tak kalah meriah adalah sesi tanya jawab, kuis, pembagian doorprize dan foto bersama. Alhamdulillah senang sekali karena selain mendapatkan ilmu dan hadiah, acara ini juga menjadi sarana silaturahmi dengan teman-teman member IPMR yang juga menjadi peserta dan panitia.



Alhamdulillah juga si kecil Kiya cukup anteng dari awal sampai akhir acara, walaupun terlihat agak bosan. Untung saja ada cemilan-cemilan dan buku untuk mengalihkan. Oh ya, kami juga dapat poster edukatif keren dari kiddilabz. 


Terima kasih mbak Mawar, HMC, wardah, dan para sponsor.