Monday 20 July 2020

Reborn of the daffodil

           Sebuah kelahiran yang dinanti-nanti adalah sebuah berkah yang harus disyukuri setiap harinya. Kelahiran putri pertama kami adalah sebuah kelahiran kembali bagiku sebagai seorang ibu dan kelahiran kembali suamiku sebagai seorang ayah. Setelah 1,5 tahun berikhtiar untuk bisa hamil, Alhamdulillah Allah menitipkan amanah tersebut sebagai hadiah ulang tahun kami ke-29. Suamiku lahir di bulan Februari dan 40 hari setelahnya, yakni di bulan Maret aku pun menyusul lahir. Bayi kami diperkirakan akan lahir pada akhir Maret. Qodarullah lebih dari HPL yaitu 04-04-2020. Sebuah tanggal cantik yang tidak terduga.
Bulan Maret bagiku adalah bulan yang istimewa, bukan hanya sebagai bulan kelahiranku saja, namun di bulan Maret aku sering menantang diriku untuk keluar dari zona nyaman. Semenjak kuliah aku mengubah pola pikirku untuk lebih berani mencoba hal baru sebagai hadiah untuk diriku sendiri. Ya, semenjak itu pula aku menurunkan ekspektasiku untuk mendapat hadiah berupa benda, tapi jika ada yang menghadiahi Alhamdulillah sekali hehehe. Beberapa tantangan yang aku  lakukan di bulan Maret beberapa tahun ke belakang antara lain, menjadi ketua himpunan mahasiswa saat kuliah, mendaftar pertukaran pelajar antar negara yang akhirnya gagal, mendaftar ke beberapa kampus di Prancis namun gagal melanjutkan kuliah meski telah diterima di jurusan yang kuidamkan, tak lupa mengikuti seleksi beasiswa S2 luar negeri 2x dan gagal di tahap akhir. Kegagalan-kegagalan yang kualami tersebut mungkin menjadi sebuah luka namun aku tidak kecewa karena setidaknya telah mencoba.
           Terlepas dari kegagalan-kegagalan itu, di bulan Maret 2017 aku memberanikan diri untuk resign dari pekerjaanku di luar kota yang sudah kutekuni sejak 2013 untuk pulang kembali ke kampung halaman. Dan pada Maret tahun ini aku kembali memberanikan diri untuk mengajukan resign dari pekerjaanku sebagai guru bahasa Prancis honorer di SMA almamaterku. Berat memang, galaunya panjang, ujian yang menguji kesungguhan keputusanku datang silih berganti, dan tentu saja berat meninggalkan teman-teman kerja yang baik dan murid-murid yang asyik.  Namun dengan banyak petimbangan, saran, diskusi panjang kali lebar, akhirnya kuputuskan untuk tetap melangkah keluar dari zona nyamanku, meski atasanku berusaha menahanku, hatiku tidak goyah. Aku percaya rezeki telah diatur oleh Yang Maha Kuasa dan tak akan tertukar, lagipula kuniatkan untuk membersamai keluarga dan bayiku. Dan tentu saja aku masih akan mengajar bahasa Prancis di kursus privat yang waktunya lebih fleksibel. Keberanian mengambil resiko itu, mungkin buat orang lain menjadi hal yang biasa, namun tidak bagiku yang penakut ini.  Oh ya, aku juga pernah mengirimkan puisi dan cerpen bertema ulang tahun dan menjadi antologi pada bulan maret 2016. Setahun kemudian, aku mengikuti sayembara puisi untuk hadiah ulang tahun eyang Sapardi Djoko Damono ke-77 pada 20 maret 2017. Kukirimkan 3 puisi sayangnya belum rezeki untuk menang. Dan ternyata hari ini tanggal 19 Juli 2020, maestro yang menginspirasiku untuk menulis itu menghadap pada Ilahi. Yang fana adalah  waktu, karyamu abadi,Prof! Terima kasih atas inspirasinya meski raga ini tak pernah bersua, karyanya melekat di jiwa. 
Maret adalah momentum awal. Maret adalah awal musim semi di bumi belahan utara. Maret dalam bahasa inggris March yang juga bisa berarti langkah semangat seperti dalam marching band, dan marcher dalam bahasa prancis artinya berjalan. Move on. Aku pun baru tahun ternyata ada bunga yang menjadi simbol bulan Maret, yaitu bunga daffodil. Bunga daffodil disimbolkan sebagai sebuah awal baru karena ia tumbuh di musim semi dan menjadi bunga nasional negara Wales. Di sisi lain, pada kebudayaan cina bunga daffodil melambangkan keberuntungan dan kesuksesan karena mekar di awal tahun baru cina. Begitu pula denganku, daffodil ini melambangkan awal perjalananku di dunia, awal cita-cita dan keberanian seorang anak penakut dan pendiam muncul, awal memulai usaha baru di bidang yang kusukai yang berhubungan dengan literasi, awal menjalani peran sebagai orang tua dan beradaptasi dengan drama new mom, dan tentu saja awalku memulai kembali untuk serius menulis lagi. Melanjutkan langkah untuk mewujudkan impian yang tertunda.  Serta, tidak lupa untuk selalu bersyukur dan berbahagia. Reborn,  rebirth, and rewrite. ♥️